Senin, 26 April 2010

SEJARAH MIKROBIOLOGI

Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan suatu alat khusus.
makhluk ini, yang disebut jasad renik atau mikroorganisme, terdapat dimana-mana. diantaranya ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi bangak pula yang merugikan seperti misalnya yang menimbulkan berbagai penyakit.
Mikrobiologi meliputi berbagai disiplin limu seperti bakteriologi, imunologi, virologi, mikrologi dan parasitologi. Ilmu-ilmu ini berkembang pesat dari tahun ke tahun, sehingga meruoakan disiplin ilnu yang ada kaitannya dengan penyakit (infeksi); dan dicari jalan bagaimana cara pebcegahanannya, penanggulanagnnya serta pemberantasannya. Ilmu ini terus berkembang tanp ahentinya karena mikroorganisme sebagai makhluk hidup menyesuaikan hiri terhadap lingkungannya yang baru, sehingga hal ini akan tetap merupakan tantangan bagi ilmu kedokteran. Sebagai contoh, dengan ditemukannya antibiotik kemoterapi yang merupakan suatu kemenangan besar ilmu bagi kedokteran dalam memerangi kuman-kuman penyebab infeksi, tidaklah berarti bahwa kuman-kuman tadi kalah kinfeksi, karena kenyataannya mereka tetap mampu menimbulkan infeksi. Ditemukan jenis-jenis kumamn baru, sifat-sifat yang baru dari kuman dan jenis infeksi yang keras atau tidak mau sembuh semuanya ini merupakan bukti bahwa kuman-kuman tadi mampu mengandapatasikan diri terhadap lingkungan yang baru.
Penyakit infeksi yang sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dulu. Orang-orang purba menganggap bahwa pennyakit infeksi merupakan suatu kutukan dewa atas dosa-dosa manusia sehingga untuk menyembuhkan penyakit tersebut dilakukan pengobatan-penhobatan. Kemudian muncul Hipocrates dengan anggapannya bahwa penyebab infeksi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor intrinstik yang terdapat dalam tubuh penderita dan faktor ekstrinsik yang terdapat diluar yaitu yang berhubungan dengan udara yang karena sesuatu hal yang tidak diketahui berubah menjadi buruk/ rusak (malaria).
Muncul selanjutnya teori generatio spontane yang muncul mengatakan bahwa makhluk hidup dapat timbul dari benda-benda mati. Teori ini bertahan untuk beberap lama. Teori ini kemudian ditinggakan karena terdapat penemuan-penemuan baru yang diawali dengan berhasilnya Anton Van Leeuwenhoek melihat makhluk-makhluk kecil dalam berbagai cairan dengan mempergunakan "mikroskop"nya. Makhluk-makhluk kecil inilah sekarang kita kenal sebagai kumandengan bentuk- bentuk kokus, basil dan spirilum. Louis Pasteur (1860) memanfaatkan penemuan Leeuwenhoek tadi untuk membuktikan ketidakbenaran teori generatio spontane. Ia melakukan percobaan dengan memanaskan kaldu di dalam suatu labu balon dengan tujuan mematikan jasad-jasad renik yang terdapat didalamnya. Ternyata setelah didiamkan selama beberapa waktu, kaldu tersebut menjadi keruh. Percobannya yang berikut adalah serupa dengan percobaannya terdahulu tetapi dengan mempergunakan labu balon leher panjang yang bagian tengahnya berbentuk huruf U yang terisi cairan, sehingga udara luar tidak dapat berhubungan dengan kaldu yang terdapat di dalam labu. Dengan percobaab ini terbukti bahwa kaldu dalam labu tetap jernih, tetapi akan menjadi keruh apabila cairan di dalam leher U tadi dibuang yang memungkinkkan udara luar langsung masuk ke dalam labu. Kesimpulan percobaab ini adalah bahwa kekeruhan kaldu tersebut terjadi akibat pertumbuhan yang terdapat di dalam udara
Kebenaran teori Pasteur ini dibuktikan oleh Lister, seoranga hali bedah yang telah melakukan tindakan-tindakan aseptik pada waktu pembedahan dengan mgngggunakan disinfektan yang dapat mematikan mikroba-mikroba yang terdapat di dalam udara. Dengant indakannya ini angka kematian karena infeksi sesudah operasi ternyata sangat menurun.
Seorang dokter Jerman Robert Koch (1876) mengadakan penelitian terhadap kuman-kuman anthrax yang menyerang ternak. Dalam penelitiannya ini dapat mengasingkan kuman anthrax dalam bentuk biakan murni (pure culture) dengan mempergunakan perbenihan kuman (medium), dan membuktikan bahwa kuman-kuman yang diasingkan ini mampu menimbulkan penyakit yang sama bila dimasukkan ke dalam tubuh binatang percobaan yang peka.
Berdasarkan penemuan ini Koch memformulasikan kriteria mengenai kuman-kuman ini yang kita kenal sebagi Postulat koch, yaitu
  1. Kuman harus selalu dapat ditemukan di dalam tubuh binatang yang sakit, tetapi tidak dalam binatang yang sehat,
  2. Kuman tersebut harus dapat diasingkan dan dibiakkan dalam bentuk biakan murni di luar tubuh binatang tadi,
  3. Biakan murni kuman tersebut harus mampu menimbulkan penyakit yang sama pada binatang percobaan,
  4. Kuman tersebut dapat diasingkan kembali dari binatang percobaan
Pada tahun 1990, semua jenis kuman penyebab berbagai penyakit telah dapat diketahui seperti Bacillus anthracis, Corynebacterium diptheriae, Salmonella typhosa, Neisseria gonorrhoeae, Clostridium perfringens, Clostridium tetani, Shigaella disentriae, Treponema pallidium dan lai-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar