Perilaku dapat diartikan sebagai tindakan yang tampak dilakukan oleh suatu organisme, tindakan yang dilakukan sebagai upaya penyesuain diri atau adaptasi terhadap keadaan lingkungan agar dilakukan upaya penyesuaian diri atau adaptasi terhadap keadaan lingkungan agar tetap dapat mempertahankan hidup. Dalam biologi, ilmu yang khusus mempelajari tentang perilaku disebut ETHIOLOGI.
Pengertian tentang perilaku dari waktu ke waktu terus berkembang, misalnya apa yang dikemukakan oleh para ahli perilaku binatang diantaranya adalah: menurut Tavolga (1969), periklaku sebagai manifestas struktur dan fungsi dari tuuh hewan, perhatikan bagaimana kera, gajah dan nyamuk mengambil makan mereka masing-masing memiliki struktur alat pengambil makana yang berbeda. Kera dengan tangan, gajah dengan belalai dan nyamuk dengan alat penusuk, adanya perbedaan struktur akan memberikan curahan manifestasi dalam perilaku yan berbeda dalam tata cara untuk bisa mendapat makana. Ini hanyalah salah satu contoh, masih banyak contoh-contoh lain yang dapat menggambarkan hubungan antara struktur dan fungsi perilaku hewan. Tanujimaja (1978), perilaku sebenarnya merupakan suatu tindakan adaptasi karena adanay perubahan keadaan baik yang datang dari dalam atau dari luar.Perilaku lapar, haus, merupakan contoh faktor penyebab yang dtang dari dalam, sedang marah, emosional merupakan contoh dari salah satu perilaku pada hewan yang disebabkan oleh faktor dari luar. Timbergen (1979), perikalu sebagai gerak gerik ekspresi suatu organisme atau suatu tindakan dari tidakk begerak menjadi bergerak begi pula sebaliknya, sebagi contoh klasik, terusiknya kucing yang sedang terdiam dikeuarkan seekor tikus dihadapnya. Terlihat disini dari terdiam ke bergerak memburu tikus tadi. Kendeich (1980), perilaku merupakan suatu insting yang diwsariskan sebagai perilaku mejemuk, dilakukan secara automatik bila hewan dihadapkan pada stimulus yang layak, sebagai contoh seekor tikus dihadapkan stimulus makanan. Tikus akan segera memberi reaksi lewat indra pembaunya. Dengan demikian perilaku dapat dinyatakan sebagai cara yang penting yang digunakan oleh individu organnisme secara terorganisir, terpadu dan teratur sebagai sesuatu yan komplek untuk dapat menberikan atisipasi terhadap stimulus makanan. Tikus akan segera memberikan reaksi lewat indra pembaunya.
Dengan demikian perilaku dapat dinyatakan sebagai cara yan digunakan oleh individu ogganisme secra terorganisir, terpadu dan teratur sebagai sesuatu yang komplek untuk dapat memberikan antisipasi terhadap stimulus yang datang baik dari dalam atau pun dari luar. Pada dasranya perilaku secara sederhana dibedakan atas pertama perilaku bawaan atau naluri, sebagi contoh gerak tropisme, taksis, reflek dan insting, Kedua perilaku terajar, sebagi contoh belajar, penalaran.
Dalam kehidupan hewan, dikenal berbagai macamperilaku sesuai dengan aktivitas yang dijalankan antaranya :
Menurut tanujimaja (1973), perilaku memiliki beberapa sebab umum dintaranya adalah:
Pengertian tentang perilaku dari waktu ke waktu terus berkembang, misalnya apa yang dikemukakan oleh para ahli perilaku binatang diantaranya adalah: menurut Tavolga (1969), periklaku sebagai manifestas struktur dan fungsi dari tuuh hewan, perhatikan bagaimana kera, gajah dan nyamuk mengambil makan mereka masing-masing memiliki struktur alat pengambil makana yang berbeda. Kera dengan tangan, gajah dengan belalai dan nyamuk dengan alat penusuk, adanya perbedaan struktur akan memberikan curahan manifestasi dalam perilaku yan berbeda dalam tata cara untuk bisa mendapat makana. Ini hanyalah salah satu contoh, masih banyak contoh-contoh lain yang dapat menggambarkan hubungan antara struktur dan fungsi perilaku hewan. Tanujimaja (1978), perilaku sebenarnya merupakan suatu tindakan adaptasi karena adanay perubahan keadaan baik yang datang dari dalam atau dari luar.Perilaku lapar, haus, merupakan contoh faktor penyebab yang dtang dari dalam, sedang marah, emosional merupakan contoh dari salah satu perilaku pada hewan yang disebabkan oleh faktor dari luar. Timbergen (1979), perikalu sebagai gerak gerik ekspresi suatu organisme atau suatu tindakan dari tidakk begerak menjadi bergerak begi pula sebaliknya, sebagi contoh klasik, terusiknya kucing yang sedang terdiam dikeuarkan seekor tikus dihadapnya. Terlihat disini dari terdiam ke bergerak memburu tikus tadi. Kendeich (1980), perilaku merupakan suatu insting yang diwsariskan sebagai perilaku mejemuk, dilakukan secara automatik bila hewan dihadapkan pada stimulus yang layak, sebagai contoh seekor tikus dihadapkan stimulus makanan. Tikus akan segera memberi reaksi lewat indra pembaunya. Dengan demikian perilaku dapat dinyatakan sebagai cara yang penting yang digunakan oleh individu organnisme secara terorganisir, terpadu dan teratur sebagai sesuatu yan komplek untuk dapat menberikan atisipasi terhadap stimulus makanan. Tikus akan segera memberikan reaksi lewat indra pembaunya.
Dengan demikian perilaku dapat dinyatakan sebagai cara yan digunakan oleh individu ogganisme secra terorganisir, terpadu dan teratur sebagai sesuatu yang komplek untuk dapat memberikan antisipasi terhadap stimulus yang datang baik dari dalam atau pun dari luar. Pada dasranya perilaku secara sederhana dibedakan atas pertama perilaku bawaan atau naluri, sebagi contoh gerak tropisme, taksis, reflek dan insting, Kedua perilaku terajar, sebagi contoh belajar, penalaran.
Dalam kehidupan hewan, dikenal berbagai macamperilaku sesuai dengan aktivitas yang dijalankan antaranya :
- Perilaku makan (ingesti)
- Perilaku membuang kotoran (eliminatif)
- Perilaku seksual
- Perilaku pemelliharaan (epimilitik)
- Perilaku mencari perlindungan
- Perilaku mendekati pengasuh (et-epimilitik)
- Perilaku menentang (agonostik)
- Perilaku meniru
Menurut tanujimaja (1973), perilaku memiliki beberapa sebab umum dintaranya adalah:
- Faktor hereditas, faktor ini sebagai penentu pola perilaku,
- Ada tidaknya rangsangan primer,
- Melalui proses belajar dan perilaku seperti apa yang perah diperoleh dari belajar atau pengalaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar