Rabu, 13 Oktober 2010

VIRUS

Dalam bidang reproduksi virus tercatat Rivers pada tahun 1928 yang menyatakan bahwa untuk reproduksi virus diperlukan sel hidup, PAsteus dan kawan-kawan menemukan teknik pembiakan virus dalam telur ayam bertunas pasa tahun 1946 dan dikembangkan oelh Beveridge dan Burnet untuk mengasingkan dan membiakan virus influenza, yang selanjutnya berkembang lagi menjadi teknik hitung bintik (pock counting technique) dengan menghitung pock forming unit (PFU) untuk menetapkan potensi virus vaccina-variola, John Enders pada tahun 1952 berhasil membiakan virus Poliomyelitis yang neurotropik di dalam biakan jaringan sel kera; Renato Dulbecco nemenemukan teknik plaque untuk menetukan titer infektivitas virus secara in vitro dengan menghitung pock forming unit (PFU). Dalam bidang imunologi tercatat Hirst pada tahun 1941 menemukan fenomena hemaglutinasi pada virus influenza, kemudian Theiler dan Smith, Sabin dan Enders berturut-turut berhasil mengembangkan vaksin virus dengan demam kuning, virus polimielitis dan virus morbili.

Virus samapai sekarang diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan trofismanya dapat dibagi 3 golongan besar, yaitu:
  1. Virus binatang, untuk selanjutnya yang dibicarakan hanya golongan virus
  2. Virus tanaman tinggi
  3. Virus bakteri dan jamur seperti bakteriofaga yang menyerang bakteri, aktinifaga yang menyerang actinomycetes, zimofaga yan menyerang jamur, sinofaga yang menyerang cyanophyceae